Sekantong Jeruk Masam
Unknown |
cerpen
Tweet |
"
Sekantong Jeruk Masam "
Sebuah keluarga yang tengah diberi
ujian oleh Alloh menjalani kehidupan dalam ekonomi menengah kebawah, berupaya
untuk tetap berpartisipasi dalam sebuah "Acara keluarga"
Berawal dari sebuah keluarga yang hendak hadir
dalam "acara keluarga" yang diadakan keluarga besarnya. Rumah yg
sangat jauh dan sedikitnya 3x oper angkot untuk sampai dirumah keluarga besar
tersebut. . .!!
Harga sekantong Jeruk mungkin tak
lebih dari 20.000 rupiah. mereka rela menggadaikan satu hari tanpa lauk pauk
dirumah hanya untuk membeli sekantong jeruk sebagai "buah tangan"
dalam acara tersebut. satu keluarga tersebut rela untuk berjalan kaki meskipun
memang sangat jauh jarak yang ditempuh, demi menghemat uang untuk membeli jeruk
tersebut. "ongkos angkotnya kita belikan jeruk aja ya buat bawaan, nggak
enak kalu gak bawa apa2" kata si ayah kepada keluarganya.
Kalimat sang ayah hanya bisa
dijawab dengan "tegukan Ludah kering" si Kecil yang sudah tak sanggup
menahan lelah dan panas berjalan. Tak tega sang ayah kemudian menggendong Gadis kecil itu
dan tetap memaksa hati demi bisa "Membeli Harga" di depan keluarga
besarnya meskipun hanya sekantong jeruk.
Menahan tangis saat mendengar
lenguhan nafas istri dan anaknya sambil berkali-kali membungkuk, jongkok dan
bahkan singgah sesaat untuk mengumpulkan tenaga. Semua itu dilakukan demi
mendapat sambutan hangat keluarga besarnya karena "menjinjing
sesuatu" setibanya
ditempat acara. Sebuah rumah besar milik salah satu keluarga jauh yang sukses.
menebar senyum di depan seluruh keluarga yang sudah hadir sambil bangga bisa
membawa "sejinjing jeruk".
Lupa sudah lelah satu setengah jam
berjalan kaki, tak ingat lagi terik matahari.. semuanya bertukar "sejumput
rindu berjumpa dengan keluarga". . .
Namun. Terasa sakit telinga dan langsung
ke Hati, layaknya dibakar dua matahari siang.. Lebih panas dari sengatan yang
sebelumnya sudah memanggang kulit, ketika mendengar.
"Jeruk asam begini kok dibawa,
siapa yang mau makan"
Pupuslah senyum keluarga itu, rusaklah
acara kangen2nan oleh kalimat tersebut...
~oo0oo~
Seandainya
semua tahu pengorbanan yang dilakukan satu keluarga itu untuk bisa
"menjinjing sekantong jeruk". . pastinya jeruk yang asam itu akan
berubah menjadi jeruk manis... bahkan lebih manis dari semua buah yang dibawa
keluarga lain yang tidak mempunyai "masalah keuangan".. yang bisa
datang dengan mobil pribadi.
Lalu apa pesan yang di ambil dari kisah ini sahabat..??
"Pernahkah kita melihat lebih dalam
sebelum berbicara"???
"sanggupkah berfikir sedalam
itu"???
"sekali lagi mari kita sama2
mengingatkan, untuk jangan mudah menilai sesuatu dari apa yang kita lihat saat
sekarang.. tapi lihatlah bagaimana proses untuk mendapatkannya”
|
|
"
Sekantong Jeruk Masam "
Sebuah keluarga yang tengah diberi
ujian oleh Alloh menjalani kehidupan dalam ekonomi menengah kebawah, berupaya
untuk tetap berpartisipasi dalam sebuah "Acara keluarga"
Berawal dari sebuah keluarga yang hendak hadir
dalam "acara keluarga" yang diadakan keluarga besarnya. Rumah yg
sangat jauh dan sedikitnya 3x oper angkot untuk sampai dirumah keluarga besar
tersebut. . .!!
Harga sekantong Jeruk mungkin tak
lebih dari 20.000 rupiah. mereka rela menggadaikan satu hari tanpa lauk pauk
dirumah hanya untuk membeli sekantong jeruk sebagai "buah tangan"
dalam acara tersebut. satu keluarga tersebut rela untuk berjalan kaki meskipun
memang sangat jauh jarak yang ditempuh, demi menghemat uang untuk membeli jeruk
tersebut. "ongkos angkotnya kita belikan jeruk aja ya buat bawaan, nggak
enak kalu gak bawa apa2" kata si ayah kepada keluarganya.
Kalimat sang ayah hanya bisa
dijawab dengan "tegukan Ludah kering" si Kecil yang sudah tak sanggup
menahan lelah dan panas berjalan. Tak tega sang ayah kemudian menggendong Gadis kecil itu
dan tetap memaksa hati demi bisa "Membeli Harga" di depan keluarga
besarnya meskipun hanya sekantong jeruk.
Menahan tangis saat mendengar
lenguhan nafas istri dan anaknya sambil berkali-kali membungkuk, jongkok dan
bahkan singgah sesaat untuk mengumpulkan tenaga. Semua itu dilakukan demi
mendapat sambutan hangat keluarga besarnya karena "menjinjing
sesuatu" setibanya
ditempat acara. Sebuah rumah besar milik salah satu keluarga jauh yang sukses.
menebar senyum di depan seluruh keluarga yang sudah hadir sambil bangga bisa
membawa "sejinjing jeruk".
Lupa sudah lelah satu setengah jam
berjalan kaki, tak ingat lagi terik matahari.. semuanya bertukar "sejumput
rindu berjumpa dengan keluarga". . .
Namun. Terasa sakit telinga dan langsung
ke Hati, layaknya dibakar dua matahari siang.. Lebih panas dari sengatan yang
sebelumnya sudah memanggang kulit, ketika mendengar.
"Jeruk asam begini kok dibawa,
siapa yang mau makan"
Pupuslah senyum keluarga itu, rusaklah
acara kangen2nan oleh kalimat tersebut...
~oo0oo~
~oo0oo~
Seandainya
semua tahu pengorbanan yang dilakukan satu keluarga itu untuk bisa
"menjinjing sekantong jeruk". . pastinya jeruk yang asam itu akan
berubah menjadi jeruk manis... bahkan lebih manis dari semua buah yang dibawa
keluarga lain yang tidak mempunyai "masalah keuangan".. yang bisa
datang dengan mobil pribadi.
Lalu apa pesan yang di ambil dari kisah ini sahabat..??
"Pernahkah kita melihat lebih dalam
sebelum berbicara"???
"sanggupkah berfikir sedalam
itu"???
"sekali lagi mari kita sama2
mengingatkan, untuk jangan mudah menilai sesuatu dari apa yang kita lihat saat
sekarang.. tapi lihatlah bagaimana proses untuk mendapatkannya”
0 komentar:
Plaas 'n opmerking